Minggu, 05 Juli 2015

TUGAS SPSS UJI NORMALITAS



A.       PENGERTIAN UJI NORMALITAS
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.


B.       MACAM-MACAM UJI NORMALITAS
1.      Uji Normalitas dengan Liliefors Test
Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (n = 4) (Harun Al Rasyid, 2005). Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1.      Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada ada beberapa data.
2.      Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3.      Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4.      Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah pre; (observasi).
5.      Hitting nilai z untiik mengetahui theoritical proportion f
6.      Menghitung theoretical proportion.
7.      Bandingkan empirical proportion dengan theoritic: kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik obser kedua proporsi tadi.
8.      Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

2.      Uji Normalitas dengan Chi Square
Salah satu fungsi dari chi square adalah uji kecocokan (goodness of fit). Dalam uji kecocokan akan dibandingkan antara frekuensi hasil observasi dengan frekuensi harapan/teoritis. Apakah frekuensi hasil observasi menyimpang atau tidak dari frekuensi yang diharapkan. jika nilai y2 kecil, berarti frekuensi hasil observasi sangat dekat dengan frekuensi harapan, dan hal ini menunjukan adanya kesesuaian yang baik. Jika nilai x2 besar, berarti frekuensi hasil observasi berbeda cukup besar dari frekuensi harapan, sehingga kesesuaiannva buruk. Kesesuaian yang baik akan membawa pada penerimaan H0, dan kesesuaian yang buruk akan membawa pada penolakan H0.
Formula yang dipakai adalah:  x2 =  =
Keterangan:
0i = f0 = Frekuensi observasi
ei = fe = Frekuensi harapan
Uji kecocokan bisa digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data, dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a.         Membuat tabel distribusi frekuensi yang dibutuhkan.
b.        Menentuknn rata-rata dan standar deviasi.
c.         Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval dilambah 0.5.
d.        Mencari nilai z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:   z =
e.         Mencari luas 0 - Z dari tabel kurva normal dari 0 - Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas
f.         Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 - Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda arah (tanda "min" dan "plus", bukan tanda aljabar atau hanya merupakan arah) angka-angka 0 - Z dijumlahkan.
g.        Mencari frekuensi harapart (E) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
h.        Menentukan nilai Chi-Kuadrat (x2)
i.          Membandingkan nilai uji x2 dengan nilai x2tabel, dengan kriteria perhitungan: Jika nilai uji x2 ≤ nilai x2 tabel maka data tersebut berdistribusi normal. Dengan dk = (1 - a) (dk = k - 1), Dimana dk = derajat kebebasan (degree of freedom), dan k = banyak kelas pada distribusi frekuensi.


C.     Pengolahan data dengan uji normalitas
Analisis Data Uji Normalitas
1.  Data tes akhir kelas eksperimen
Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Nilai tertinggi = 88
Nilai terkecil =35
Langkah 2. Mencari Nilai Rentangan (R)
R = Nilai tertinggi-Nilai terkecil
R= 88-35 = 53
Langkah 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)
BK = 1 + 3,3 log 36
BK= 1+3,3 (1,57)
BK= 1+5,136
BK = 6,136 dibulatkan = 6
Langkah 4. Mencari panjang kelas (i)
i =  =  = 8,8 dibulatkan 9

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Data baku distribusi frekuensi nilai post-test kelas eksperimen
No.
Kelas Interval
F
Xi
Xi2
fXi
fXi2
1
35-44
2
39,5
1560,25
79
3121
2
45-54
9
49,5
2450,25
445,5
22052,25
3
55-64
8
59,5
3540,25
476
28322
4
65-74
9
69,5
4830,25
625,5
43472,25
5
75-84
7
79,5
6320,25
556,5
44241,75
6
85-94
1
89,5
8010,25
89,5
8010,25
Jumlah
36
387
26711,5
2272
149219,5

Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)
 =  =  = 63,1
Langkah 7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
S  =  =  = 
=  =  = 12,91
Langkah 8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)      Menentukan batas kelas, yaitu antara skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5, sehingga diperoleh nilai : 34,5 ; 44,5 ; 54,5 ; 64,5 ; 74,5 ; 84,5 ; 94,5.
2)      Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z =
Z1 =  = -2,22                         Z5 =  = 0,88
Z2 =  = -1,44                         Z6 =  = 1,66
Z3 =  = -0,67                         Z7 =  = 2,43
Z4=  = 0,11
2)  Mencari luas 0-Z dari tabel kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh : 0,4868 ; 0,4251 ; 0,2486 ; 0,0438 ; 0,3106 ; 0,4515; 0,4025.
3)  Mencari luas kelas interval dengan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka pada baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
0,4868 - 0,4251=0,0617 0,4251 - 0,2486 = 0,1765 0,2486 - 0,0438 = 0,2048 0,0438 + 0,3106 = 0,3544 0,3106 - 0,4515 = 0,141
0,4515 - 0,4025 = 0,049

4)  Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap kelas interval dengan jumlah responden (n=36), sehingga diperoleh: 0,0617x36  = 2,221
0,1765x36  = 6,354
0,2048 x 36 = 7,373
0,3544 x 36 = 12,758
0,141x36   = 5,076
0,049x36   =1,754
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo) untuk nilai post-test kelas eksperimen

No.
Interval
fo
fe
fo-fe
(fo-fe)2
x² =
Z - score
Luas 0-Z
1
35-44
2
2,221
-0,221
0,049
0,0221
-2,22
0,4868
2
45-54
9
6,354
2,646
7,001
1,1018
-1,444
0,4251
3
55-64
8
7,373
0,627
0,393
0,0533
-0,67
0,2486
4
65-74
9
12,758
-3,758
14,123
1,107
0,11
0,0438
5
75-84
7
5,076
1,924
3,702
0,729
0,88
0,3106
6
85-94
1
1,764
0,764
0,584
0,331
1,66
0,4515
7






2,43
0,4025
Jumlah
36



3,344



Langkah 6.   Membandingkan x²hitung dengan x²tabel
Dengan membandingkan x²hitung dengan nilai x²tabel untuk a = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 =6-1 =5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat (lembar terakhir) didapat tabel = 11,070 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika hitung ≥ x²tabel, artinya distribusi tidak normal dan Jika hitung ≤ x²tabel, artinya data terdistribusi normal.
Jika hitung < tabel. atau 3,344 < 11,070, maka data hasil belajar IPA siswa pokok bahasan cahaya siswa kelas VI SDN SIDAKATON 02 terdistribusi normal.

2.  Data tes akhir kelas kontrol
Langkah 1. Mencari skor terbesar dan terkecil
Nilai tertinggi = 82
Nilai terkecil =35
Langkah 2. Mencari Nilai Rentangan (R)
R = Nilai tertinggi-Nilai terkecil
R = 82-35 = 47
Langkah 3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)
BK= 1+3,3 log 35
BK= 1+3,3 (1,54)
BK = 1 + 5,095
BK = 6,095 dibulatkan = 6

Langkah 4. Mencari panjang kelas (i)
i =  =  = 7,8 dibulatkan 8

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Data baku distribusi frekuensi nilai post-test kelas control
No.
Kelas Interval
f
Xi
Xi2
fXi
fXi2
1
35-42
3
34,5
1190,25
103,5
3570,75
2
43-50
5
42,5
1806,25
212,5
9031,25
3
51-58
8
50,5
2550,25
404
20402
4
59-66
15
66,5
4422,25
997,5
66333,75
5
67-74
2
74,5
5550,25
149
11100,5
6
75-82
2
82,5
6806,25
165
13612,5
Jumlah
35


2031,5
124050,75
Langkah 6. Mencari rata-rata (mean)
 =  =  = 58,04
Langkah 7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
s  =  =  = 
=  =  = 13,46
Langkah 8. Membuat daflar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1)     Menentukan batas kelas, yaitu antara skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5, sehingga diperoleh nilai : 34,5 ; 42,5 ; 50,5 ; 58,5 ; 66,5 ; 74,5 ; 82,5.
2)      Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan ramus :
Z =
Z1 =  = -1,75               Z5 =  = 0,63
Z2 =  = -1,15                           Z6 =  = 1,22
Z3 =  = -0,56                           Z7 =  = 1,82
Z4=  = 0,03
3)  Mencari luas 0-Z dari tabel kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh : 0,4599 ; 0,3749 ; 0,2123 ; 0,0120 ; 0,2357 ; 0,3888; 0,4656.
4)  Mencari luas kelas interval dengan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka pada baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
0,4599 - 0,3749 = 0,085 0,3749 - 0,2123 = 0,163 0,2123 - 0,0120 = 0,200 0,0120 + 0,2357 = 0,248 0,2357 - 0,3888 = 0,153 0,3888  -  0,4656 =  0,077
5)  Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap kelas interval dengan jumlah responden (n=35), sehingga diperoleh:
0,085 x 35 = 2,975
0,163x35 = 5,705
0,200x35 = 7,000
0,248x35 = 8,680
0,153x35 = 5,355
0,077 x 35 = 2,695

Frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo) untuk nilai
post-test kelas kontrol
No.
Interval
fo
fe
fo-fe
(fo-fe)²
x² =
Z-score
Luas
0-Z
1
35-42
3
2,975
0,025
0,0006
0,0002
-1,75
0,4599
2
43-50
5
5,705
-0,705
0,497
0,0994
-1,15
0,3749
3
51-58
8
7,000
1,000
1,000
0,125
-0,56
0,2123
4
59-66
15
8,680
6,32
39,94
4,602
0,03
0,0120
5
67-74
2
5,355
-3,355
11,256
2,102
0,63
0,2357
6
75-82
2
2,695
-0,695
0,483
0,179
1,22
0,3888
7






2,82
0,4656
Jumlah
35



7,108






TUGAS
STATISTIK DAN APLIKASI SPSS
KELAS F.2.A


NAMA :
M. ALI SUBKHAN (141641200)


NAMA DOSEN PENGAMPU :
H.E. PRASTYO, S. Kom, MM



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
(UMC)